Kamis, 26 Mei 2016

Makalah Penelitian Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan adalah cahaya matahari. Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya diperlukan untuk membuat makanannya sendiri. Pengaruh cahaya juga berada pada setiap jenis tanaman. Selain itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan respon tumbuhan terhadap itensitas cahaya matahari juga berpengaruh terhadap kondisi fisik tumbuhan.
Oleh karena itu, kami ingin membuktikan pengaruh itensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan pada tanaman kangkung.

            1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,masalah yang akan di bahas adalah, Bagaimana pengaruh itensitas cahaya matahari terhadap tanaman kangkung?

            1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh itensitas cahaya matahari terhadap tanaman kangkung.

            1.4  Hipotesis penelitian

·         Hipotesis Nol              : Intensitas cahaya matahari tidak dapat mempengarhi tinggi batang dan jumlah daun pada tanaman kangkung.

·         Hipotesis Alternatif    : Itensitas cahaya matahari dapat mempengaruhi tinggi batang dan jumlah daun pada tanaman kangkung.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Kangkung memiliki klasifikasi ilmiah dari kerajaan Plantae, Ordo Solanales, Famili Convolvulaceae, Genus Ipomoea, Spesies Ipomoea aquatica dan nama binominalnya adalah Ipomoea aquatica Forssk.
Morfologi Tanaman Kangkung Selama fase pertumbuhannya, tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji, terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga seperti terompet, dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merahlembayung. Batang tanaman kangkung berbentuk bulat panjang, berbuku – buku, banyak mengandung air dan berlubang – lubang. Batanng tanaman ini tumbuh merambat atau menjalar dan percabangannya banyak.Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang – cabang akarnya menjalar ke semua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 – 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 100 – 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru  Bentuk daun umumnya seperti jantung hati, ujung daun runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Buah kangkung berbentuk bulat telur yang di dalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk biji kangkung bersegi – segi atau agak bulat, berwarna coklat atau kehitam – hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat, biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.

2.2 Variabel
                    ·         Variabel Bebas
       Tanaman A
          a.    Diletakkan ditempat yang intensitas cahaya mataharinya tinggi
          b.    Disiram rutin setiap hari
        Tanaman B
          a.    Diletakkan ditempat yang intensitas cahaya mataharinya sadang
          b.    Disiram rutin setiap hari
                     ·         Variabel Kontrol
          Jenis tanah yang sama yaitu tanah sisa pembakaran
                      ·         Variable Terikat
           Tingkat pertumbuhan dan kesuburan kangkung.

BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan penelitian
Alat yang dibutuhkan untuk melakukan Observasi Penelitian ini adalah :
a.       Poly Bag 2 Buah, sebagai wadah
b.      Alat tulis dan Penggaris sebagai alat ukur
c.       Kamera, sebagai alat bukti penelitian
  Bahan yang dibutuhkan yaitu :
a.         Beberapa benih kangung
b.         Tanah
c.         Air biasa sebagai alat penyiraman bawang merah.

3.2     Metode Kerja
Metode penelitian yang penyusun gunakan yaitu metode observasi langsung di area sekitar rumah. Selain itu penyusun juga menggunakan metode pustaka untuk mencari data lainnya.
Adapun cara kerja penelitian ini yaitu:
  1. Menyiapkan alat dan bahan.
  2. Menanam satu biji kangkung ke dalam masing-masing polybag, dan meletakkan di tempat yang itensitas cahayanya berbeda (itensitas tinggi dan rendah).
  3. Menyiram secara teratur (2 kali sehari).
  4. Mengamati dan mengukur tinggi batang dan jumlah daun daun.
Setiap percobaan (percobaan yang itensitas cahaya tinggi dan percobaan yang itensitas cahaya sedang/ sedikit) menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kangkung yang itensitas cahayanya tinggi tampak lebih subur dari pada tanaman  kangkung yang itensitas cahayanya lebih rendah.
Tanaman kangkung  yang itensitas cahayanya tinggi tampak hijau, daunnya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan ukuran batangnya lebih besar. Hal tersebut dikarenakan tanaman pada kangkung mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Berbeda dengan percobaan yang itensitas cahayanya sedikit, tanaman pada percobaan ini hanya mendapatkan cahaya yang sedikit. Meskipun begitu, perkecambahan tanaman kangkung pada percobaan yang itensitas cahayanya sedang lebih cepat dari pada pekecambahan yang itensitas cahayanya tinggi. Ukuran dari batangnya lebih panjang. Tapi tanaman kangkung pada itensitas cahaya sedang tampak sangat kurus, dan pucat. Pertumbuhan daunnya abnormal dan tidak melebar.
Pada hari pertama pengukuran, kedua buah tanaman terlihat masih membelah kecambah.  Hari ke tiga dan empat tanaman intensitas tinggi(IT) mulai menumbuhkan 2 buah helai daun dan tingginya 1 cm dan tanaman dengan intensitas sedang(IS) juga telah menumbuhkan daunya dengan tinggi 2,5 cm.
Hari ke lima, tinggi kedua tanaman masih lebih tinggi yang itensitas sedang dari pada yang itensitas tinggi, namun tanaman IT mulai menumbuhkan sejumlah daun sedangkan tanaman IS tidak, warna daun dari itensitas yang tinggi berwarna hijau tua dan itensitas sedang masih berwarna hijau muda.
Hari ke sembilan, tanaman IT sudah memiliki sejumlah daun untuk setiap batangnya dan warna daunnya hijau tua, sedangkan tanaman IS memiliki jumlah daun dua helai untuk setiap batang dan setiap batang hanya membelah menjadi dua, warna daunnya hijau muda.
Hari ke tiga belas, tanaman IT sudah memiliki tinggi rata-rata 9 cm setiap batngnya dan terus menumbuhkan banyak daun, sedangkan tanaman IS masih sama kondisinya dengan hari-hari sebelumnya, bentuk batangnya melengkung dan terlihat kurus/tidak berongga, tingginya rata-rata 6 cm setiap batang.
Hari ke tujuh belas, tanaman IT tumbuh semakin tinggi dan semakin banyak menumbuhkan daunnya, sedangkan tanaman IS mulai menumbuhkan daun di sekitar area terbelahnya batang kangkung menjadi dua, tetapi kondisinya masih sama dengan hari-hari sebelumnya(tidak ada pertambahan tinggi).
Hari ke sembilan belas, tanaman IT tumbuh semakin tinggi dengan ketinggian rata-rata 20 cm setiap batang dan daunya semakin lebat,sedangkan tanaman IS memiliki tinggi rata-rata  8 cm setiap batang.
Hari terakhir pengukuran, tinggi batang IS sudah tidak dapat bertambah tinggi, karena hanya berhenti hingga 8 cm setiap batang seperti pada hari ke sembilan belas, sedangkan yang IT terus bertambah tingginya mencapai rata-rata 25 cm setiap batang. Ukuran batang IS masih sama yaitu kecil. Sedangkan ukuran batang yang IT lebih besar dan beruas-ruas serta lebih subur. Ukuran daunnya juga lebih bagus yang IT dari pada IS karena yang IS lebih kecil sedangkan IT lebih besar dan lebar.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data percobaan di atas diketahui tanaman kangkung yang mendapat itensitas sedang tumbuh lebih cepat dibanding pada tanaman kangkung yang ditaruh mendapat itensitas tinggi. Ketidakberadaannya cahaya matahari, memacu tanaman kangkung untuk memproduksi hormon auksin yang ditemukan pada sel-sel meristem seperti ujung barang dan ujung akar.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Hal ini dilakukan tumbuhan agar bisa segera mendapatkan cahaya matahari untuk dapat berfotosintesis. Hal inilah yang menyebabkan tanaman yang ditaruh di tempat yang remang tumbuh lebih cepat namun, tidak dapat melakukan fotosintesis. Tanaman yang tidak mengalami fotosintesis tentu saja kekurangan nutrisi yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri. Sehingga walaupun tumbuh tinggi tanaman kangkung yang ditaruh pada keadaan remang terlihat layu dan tidak dapat berdiri kokoh.
Sementara itu warna daun tanaman kangkung yang di taruh di tempat terang (itensitas tinggi) berwarna hijau. Hal ini disebabkan tersedianya cahaya yang memadai akan meningkatkan pembentukan kloroplas. Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Sehingga tanaman yang mendapatkan cukup cahaya memiliki daun yang berwarna hijau karena adanya klorofil. Sebaliknya tanaman yang tidak mendapat cukup cahaya matahari mempunyai warna daun yang pucat. 

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan kami selama 25 hari terhadap pertumbuhan perkecambahan yang kami tanam di tempat yang mendapat intensitas sedang dan tinggi, dapat kami simpulkan :
1.      Cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan dari suatu tumbuhan. Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap lebih cepat tumbuh tinggi dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam di tempat terang. Hal ini dikarenakan pada tempat yang gelap konsentrasi auksin ( hormon pertumbuhan ) tinggi sehingga tumbuhan lebih cepat tinggi, sedangkan pada tempat yang terang cahaya akan menguraikan auksin sehingga tumbuhan di tempat terang akan lambat pertumbuhannya.
2.      Tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Hal ini di karenakan pada tumbuhan di tempat yang terang mendapat banyak cahaya yang membantu proses pembuatan makanan sedangkan di tempat yang gelap tidak mendapat cahaya.Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat & mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh.

5.2 Saran
Dari kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran-saran terutama yang menjadi objek permasalahan dalam Laporan Praktikum ini sehingga dalam pelaksanaan penelitian di masa mendatang dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
    1. Dalam pelaksanaan penelitian harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji ulang terhadap hasil penelitian.
    2. Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya terkena secara langsung, dan yang sama sekali kurang cahaya matahari. Juga peralatan yang lebih komplit dan modern.
    3. Kritik dan saran dari guru serta pembaca sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan Laporan Praktikum ini.


DAFTAR PUSTAKA
  Admin. 2009. Pengaruh Cahaya Pada Pertumbuhan Tumbuhan. http://kampoengpintar.blogspot.com/2009/03/pengaruh-cahaya-pada-pertumbuhan.html.
             Efendi, Roy. 2010. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Kangkung. Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros.
          Saputra, Rizal. 2010. Laporan Penelitian Pengaruh Itensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung. Madiun: Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
                    http://ahmad-nasir.blogspot.com/2010/05/laporan-praktikum-ekologi-tanaman_03.html
                    Wikipedia. 2013. Tanaman kangkung. http://id.wikipedia.org/wiki/kangkung.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar