Senin, 23 Mei 2016

Resiko dan Ketidakpastian

  A. Risiko Dan Ketidakpastian

1.     Ketidakpastian (Unexpected Risk)
Ketidakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Ketidakpastian (uncertainty) sering disebut “unexpeceted risk” atau risiko yang tidak terduga dari sebuah kejadian. Contoh:
a.       Perubahan cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang
b.      Risiko yang terjadi karena bencana alam
c.       Risiko atas kerugian yang timbul karena perubahan kurs mata uang negara lain, sehingga mengakibatkan kenaikan biaya dan harga barang
Ciri-ciri risiko dari ketidakpastian adalah:
a.       Tidak bisa diduga sebelumnya
b.      Sulit direncanakan
c.       Bersifat tiba-tiba
d.      Bisa digolongkan bencana alam

2.     Risiko (Expected Risk)
Risiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Contoh ririko:
a.       Kerugian akibat hilangnya barang
b.      Penurunan pendapatan karena penurunan penjualan
c.       Kemacetan mesin produksi yang berakibat pada jumlah barang yang  diproduksi
d.      Terbakarnya gudang barang

  B.  Klasifikasi Risiko Usaha
1.     Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang menyebabkan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan keuntungan, risiko ini tidak dapat dicegah. Contoh:
a.       Kerugian akibat kerusakan mesin
b.      Kerugian akibat mati listrik
c.       Kerugian karena kebakaran gudang

2.     Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah risiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorng wirausaha dan memiliki dua kemungkina hasil, yaitu keuntugan dan kerugain. Contoh:
·         Membeli mobil tanpa diasuransikan mengandung risiko spekulatif, yaitu bila mengalami musibah perusahaan akan mengalami kerugain, namun bila tidak, perusahaan akan menghemat biaya asuransi.

3.     Risiko Sistematik
Risiko sistematik adalah risiko yang dampak yang lebih kompleks dibanding risiko murni. Dan risiko spekulatif. Hal ini karena risiko yang timbul dapat terkena ke bagian-bagian lain.

4.     Risiko Spesifik
Risiko Spesifik adalah risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalisasi tingkat risikonya. 

  C.  Jenis-Jenis Risiko Usaha
1.     Risiko Perusahaan
Risiko perusahaan adalah risiko yang terjadi pada usaha anda yang akan berdampak pada kelangsungan hidup saham perusahaan. Contoh:
·         Sebuah perusahaan yang didemo oleh warga karena pencemaran lingkungan. Oleh karena itu perusahaan dipaksa tutup oleh pemerintah setempat.

2.     Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah risiko yang berdampak pada keuangan perusahaan. Contoh, risiko selisih kurs mata uang.

3.     Risiko Likuiditas (Ketersediaan Uang Tunai)
Risiko Likuiditas terjadi ketika tagihan macet dari pelanggan yang menyebabkan permasalahan dalam ketersediaan uang tunai. Hal ini bisa berdampak pada kerugian tingkat suku bunga dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan.

4.     Risiko Permodalan
Risiko permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian penjualan, keuangan, dan likuiditas yang membuat odal usaha mengalami penurunan yang signifikan (rugi besar).

5.     Risiko Pasar
Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, gaya hidup masyarakat, maupun munculnya pesaing baru yang berpotensial di pasar produk.

6.     Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko dari penyimpangan hasil yang diprediksikan karena tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktivitas, inovasi, proses dan mutu prduk.

  D.  Faktor Penyebab Risiko Usaha
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut.
1.      Perubahan meliputi:
a.       Lingkungan dan global
b.      Sosial dan ekonomi
c.       Persaingan
d.      Gaya hidup
e.       Tren pasar
f.       Teknologi
g.      Budaya
h.      Peraturan pemerintah
2.      Kesalahan strategi dan perencanaan
3.      Keputusan yang tidak tepat
4.      Persiapan yang kurang matang
5.      Kelengahan pribadi dan kelengahan tanggungjawab
  
  E.  Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko Usaha

1.      Risk Avoider
Risk avoider/Risk free orang yang ingin bebas dari resiko atau orang yang tidak suka menghadapi risiko bahkan cenderug menghindari risiko menurut orang inirisiko merupakan sumber masalah.

2.      Risk Calculator
Risk Calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan (bisa dihitung berapa tinggkat kerugiannya).

3.      Risk Taker
Risk taker adalah orang yang berani namun spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur risiko secara intuitif saja.

            .    4.    Risk Manager
Risk manager adalah orang yeng berani dan mampu mengambil keputusan berdasarkan perhitungan tingkat risiko dan ketidakpastin dengan mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan bisnis
  
  F.   Cara Mengidentifikasi Risiko Usaha

1.     Metode Analisa Dari Pengalaman Dan Sejarah
Gunakan informasi dan data yang ada untuk menganalisa risiko yang akan terjadi di kemudian hari. Contoh:
a.       Informasi keluhan pelanggan
b.      Informasi kecatatan produk
c.       Informasi rekam jejak karyawan
d.      Informasi pertumbuhan penjualan

2.     Metode Pengamatan dan Survei
Dengan melakukanpengamatan dan survei, akan diperoleh informasi tentang hal yang diinginkan. Contoh:
a.       Pengamatan dan survei tingkat kebutuhan pasar.
b.      Pengamatan dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan.
c.       Pengamatan dan survei untuk menemukan produk baru.
d.      Pengamatan dan survei gaya hidup pelanggan.
e.       Pengamatan dan survei lokasi berdirinya pabrik dan lingkungan.

3.     Metode Acuan
Metode acaun sering digunakan dalam menemukan kelemahan, peluan, hambatan, dan mutunya telah sesuai dengan pasar. Acuan yang digunakan adalah acuan yang bersifat strategis, Yaitu pemimpin pasar atau produk unggulan.

4.     Metode dari Para Pakar atau Pendapat Ahli
  
  G. Mengatasi dan Memperkecil Risiko Usaha            

1.     Gunakan pengetahuan untuk mengetahui dampak atau risiko yang terjadi.
2.     Manfaatkan pengalaman yang dimiliki.
3.     Berpikir kreatif dan inovatif dan yakin akan segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya.
4.     Asuransikan apa yang diperlukan.
5.     Bekerja dan berpikir secara prestatif.
6.     Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, dan menguraikan sebab akibat serta keyakinan diri untuk mengambil risiko.
7.     Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko menjadi keadaan yang lebih baik da berisiko kecil.
8.     Proaktif dan antisipatif.

  H. Prosedur Menganalisis Risko Usaha
1.      Tentukan tujuan dan sasaran.
2.      Carilah kemungkinan adanya alternatif lain dari risiko yang akan terjadi.
3.      Pilih, rencanakan, dan tentukan langkah selanjutnya.
4.      Perkirakan risiko lain yang bisa muncul berdasarkan tabel perbandingan sebab akibat.
5.      Kumpulkan semua informasi yang bisa anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
6.      Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan.
7.      Putuskan dan yakinlah bahwa anda telah menyusun rencana anda dengan sangat baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar