A. Risiko Dan Ketidakpastian
1.
Ketidakpastian
(Unexpected Risk)
Ketidakpastian
selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian
dan dampaknya. Ketidakpastian (uncertainty) sering disebut “unexpeceted risk”
atau risiko yang tidak terduga dari sebuah kejadian. Contoh:
a. Perubahan
cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang
b. Risiko
yang terjadi karena bencana alam
c. Risiko
atas kerugian yang timbul karena perubahan kurs mata uang negara lain, sehingga
mengakibatkan kenaikan biaya dan harga barang
Ciri-ciri risiko dari ketidakpastian adalah:
a. Tidak
bisa diduga sebelumnya
b. Sulit
direncanakan
c. Bersifat
tiba-tiba
d. Bisa
digolongkan bencana alam
2.
Risiko (Expected
Risk)
Risiko
merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai
akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Contoh ririko:
a. Kerugian
akibat hilangnya barang
b. Penurunan
pendapatan karena penurunan penjualan
c. Kemacetan
mesin produksi yang berakibat pada jumlah barang yang diproduksi
d. Terbakarnya
gudang barang
B. Klasifikasi
Risiko Usaha
1.
Risiko Murni
Risiko
murni adalah risiko yang menyebabkan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan
keuntungan, risiko ini tidak dapat dicegah. Contoh:
a. Kerugian
akibat kerusakan mesin
b. Kerugian
akibat mati listrik
c. Kerugian
karena kebakaran gudang
2.
Risiko
Spekulatif
Risiko
spekulatif adalah risiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorng
wirausaha dan memiliki dua kemungkina hasil, yaitu keuntugan dan kerugain.
Contoh:
·
Membeli mobil tanpa diasuransikan
mengandung risiko spekulatif, yaitu bila mengalami musibah perusahaan akan
mengalami kerugain, namun bila tidak, perusahaan akan menghemat biaya asuransi.
3.
Risiko
Sistematik
Risiko
sistematik adalah risiko yang dampak yang lebih kompleks dibanding risiko
murni. Dan risiko spekulatif. Hal ini karena risiko yang timbul dapat terkena
ke bagian-bagian lain.
4.
Risiko Spesifik
Risiko
Spesifik adalah risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak dapat dihindari
tetapi bisa diminimalisasi tingkat risikonya.
C. Jenis-Jenis
Risiko Usaha
1.
Risiko
Perusahaan
Risiko perusahaan adalah risiko
yang terjadi pada usaha anda yang akan berdampak pada kelangsungan hidup saham
perusahaan. Contoh:
·
Sebuah perusahaan yang didemo oleh warga
karena pencemaran lingkungan. Oleh karena itu perusahaan dipaksa tutup oleh
pemerintah setempat.
2.
Risiko Keuangan
Risiko
keuangan adalah risiko yang berdampak pada keuangan perusahaan. Contoh, risiko
selisih kurs mata uang.
3.
Risiko
Likuiditas (Ketersediaan Uang Tunai)
Risiko Likuiditas terjadi ketika
tagihan macet dari pelanggan yang menyebabkan permasalahan dalam ketersediaan
uang tunai. Hal ini bisa berdampak pada kerugian tingkat suku bunga dan kesulitan
dalam membayar gaji karyawan.
4.
Risiko
Permodalan
Risiko
permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian penjualan, keuangan, dan
likuiditas yang membuat odal usaha mengalami penurunan yang signifikan (rugi
besar).
5.
Risiko Pasar
Risiko
pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola
persaingan, gaya hidup masyarakat, maupun munculnya pesaing baru yang
berpotensial di pasar produk.
6.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko
dari penyimpangan hasil yang diprediksikan karena tidak sempurnanya penerapan
keputusan, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktivitas, inovasi, proses dan
mutu prduk.
D. Faktor
Penyebab Risiko Usaha
Faktor-faktor
yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut.
1. Perubahan
meliputi:
a. Lingkungan
dan global
b. Sosial
dan ekonomi
c. Persaingan
d. Gaya
hidup
e. Tren
pasar
f. Teknologi
g. Budaya
h. Peraturan
pemerintah
2. Kesalahan
strategi dan perencanaan
3. Keputusan
yang tidak tepat
4. Persiapan
yang kurang matang
5. Kelengahan
pribadi dan kelengahan tanggungjawab
E. Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko Usaha
1. Risk
Avoider
Risk
avoider/Risk free orang yang ingin bebas dari resiko atau orang yang tidak suka
menghadapi risiko bahkan cenderug menghindari risiko menurut orang inirisiko
merupakan sumber masalah.
2. Risk
Calculator
Risk
Calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau
dampaknya bisa dikalkulasikan (bisa dihitung berapa tinggkat kerugiannya).
3. Risk
Taker
Risk
taker adalah orang yang berani namun spekulatif dalam mengambil keputusan
dengan mengukur risiko secara intuitif saja.
.
4. Risk Manager
Risk
manager adalah orang yeng berani dan mampu mengambil keputusan berdasarkan
perhitungan tingkat risiko dan ketidakpastin dengan mengandalkan intuisinya
untuk memperoleh keuntungan bisnis
F. Cara Mengidentifikasi Risiko Usaha
1.
Metode Analisa Dari Pengalaman Dan
Sejarah
Gunakan
informasi dan data yang ada untuk menganalisa risiko yang akan terjadi di
kemudian hari. Contoh:
a. Informasi
keluhan pelanggan
b. Informasi
kecatatan produk
c. Informasi
rekam jejak karyawan
d. Informasi
pertumbuhan penjualan
2.
Metode Pengamatan dan Survei
Dengan melakukanpengamatan dan survei, akan
diperoleh informasi tentang hal yang diinginkan. Contoh:
a. Pengamatan
dan survei tingkat kebutuhan pasar.
b. Pengamatan
dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan.
c. Pengamatan
dan survei untuk menemukan produk baru.
d. Pengamatan
dan survei gaya hidup pelanggan.
e. Pengamatan
dan survei lokasi berdirinya pabrik dan lingkungan.
3.
Metode Acuan
Metode
acaun sering digunakan dalam menemukan kelemahan, peluan, hambatan, dan mutunya
telah sesuai dengan pasar. Acuan yang digunakan adalah acuan yang bersifat
strategis, Yaitu pemimpin pasar atau produk unggulan.
4.
Metode dari Para Pakar atau Pendapat
Ahli
G. Mengatasi dan Memperkecil Risiko Usaha
1.
Gunakan pengetahuan untuk mengetahui
dampak atau risiko yang terjadi.
2.
Manfaatkan pengalaman yang dimiliki.
3.
Berpikir kreatif dan inovatif dan yakin
akan segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya.
4.
Asuransikan apa yang diperlukan.
5.
Bekerja dan berpikir secara prestatif.
6.
Keahlian menganalisa, menelaah, menilai,
dan menguraikan sebab akibat serta keyakinan diri untuk mengambil risiko.
7.
Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan
risiko menjadi keadaan yang lebih baik da berisiko kecil.
8.
Proaktif dan antisipatif.
H. Prosedur Menganalisis Risko Usaha
1. Tentukan
tujuan dan sasaran.
2. Carilah
kemungkinan adanya alternatif lain dari risiko yang akan terjadi.
3. Pilih,
rencanakan, dan tentukan langkah selanjutnya.
4. Perkirakan
risiko lain yang bisa muncul berdasarkan tabel perbandingan sebab akibat.
5. Kumpulkan
semua informasi yang bisa anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
6. Tanyakan
terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil
keputusan.
7. Putuskan
dan yakinlah bahwa anda telah menyusun rencana anda dengan sangat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar